Dakwatuna.com – Sabtu, tanggal 28 Mei 2011 pukul 16:18 WIB insya Allah akan ada peristiwa “Istiwa A’zham” (Matahari di atas Ka’bah), yang sangat bermanfaat untuk menentukan maupun mencocokkan arah Kiblat yang akurat dengan cara sederhana. Manfaatkan momen penting tahunan tersebut untuk menera ulang (meluruskan) arah Qiblat yang benar, demi kesempurnaan ibadah.
Dalam ilmu falaq (astronomi), peristiwa itu dikenal dengan ‘yaumu rashdil qiblah’ (Qiblat Day, hari untuk mencocokkan arah Kiblat), karena matahari tepat berada di atas Ka’bah. Ka’bah yang berada pada koordinat 21,4° LU dan 39,8° BT, dalam setahun akan mengalami 2 kali peristiwa Istiwa A’zham (Matahari di atas Ka’bah) Berdasarkan data falaqiyah Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI), PP Muhammadiyah dan PB Nadhlatul Ulama, yaumu rashdil-qiblah tahun 2011 ini terjadi dua kali, yaitu Sabtu 28 Mei 2011 pukul 16:18 WIB dan Sabtu 16 Juli 2011 pukul 16:27 WIB.
Hari Sabtu, 28 Mei 2011 matahari akan tepat berada di atas Ka’bah pada pukul 12:18 waktu Saudi, bertepatan dengan pukul 16:18 WIB atau 17.18 WITA di Indonesia. Ketika matahari istiwa (berada) di atas Ka’bah, maka secara otomatis bayang-bayang objek tegak di seluruh dunia akan lurus ke arah Kiblat. Karena kedudukan matahari di atas Ka’bah yang menyebabkan bayangan tegak di seluruh dunia searah Kiblat.
Maka Sabtu ini pukul 16:18 WIB, di daerah mana pun yang mampu menerima sinar matahari pada jam itu, umat Islam bisa menera arah Kiblat
dengan sederhana namun terjamin akurasinya. Arah lawan bayangan itulah arah Kiblat berada, karena jam itu posisi matahari tepat berada di atas Ka’bah. (voa-islam)
0 komentar:
Posting Komentar