Duduk dikursi pelaminan adalah peristiwa bersejarah yang suci
Ia merupakan tonggak sejarah kehidupan baru
Sebagai titik awal untuk memulai kehidupan yang serba baru
Upacara suci yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan penuh kesuciaan
Inilah laki-laki saleh yang terseleksi untuk menjadi teman hidup kami?
Serangkaian prosesi penyatuan dua insan
Yang selain disaksikan oleh banyak manusia
Juga disaksikan oleh yang Maha Suci
Dengan tata pernikahan yang sesuai dengan dianjurkan yang Maha Suci
Inikah laki-laki saleh yang terseleksi unuk menjadi teman hidup kami?
Disaat inilah kami merasakan dan menghadapi
Sebuah kehidupan yang benar-benar baru
Jauh berbeda dari kehidupan sebelumnya
Awal seusai prosesi pernikahan kami terhiasi oleh berbagai kesenangan
Tetapi lambat laun kami menghadapi sebuah kenyataan baru
Timbul pertanyaan kami di manakah laki-laki saleh itu?
Disini kami menghadapi siapa sifatmu sebenarnya
Yang mungkin tidak sama dengan penampilan sebelum menikah
Atau bahkan bisa juga bertolak belakang dan mengetirkan
Saat itulah kami berpikir lagi dimanakah laki-laki saleh itu?
Walau bagaimanapun kami sangat mencintaimu
Lebih dari apa yang kami katakan
Bagi kami cinta begitu mulia
Ia hadir bukan saling menghalangi, saling menyakiti
ataupun tidak saling menghargai
Kami tak ingin membuat kita saling bertengkar
Saling menjauh apalagi saling berbeda pandangan
Dimanakah laki-laki saleh itu?
Kami mulai menjalankan kewajiban kami sebagai seorang istri
Kami mulai dituntut oleh sebuah kewajiban berbakti kepada suami
Mulai dituntut untuk hidup mandiri bersama suami
terlepas dari ketergantungan orang tua dan lain-lain
Mulai dituntut untuk pandai mengurus ekonomi keluarga
Memberikan pelayanan seksual yang baik
Menjaga kehormatan diri, kehormatan suami
Mulai dituntut untuk pandai bergaul dengan keluarga besar dari pihak suami
Dituntut untuk menjembatani keharmonisan persaudaraan antar keluarga besar
Dituntut untuk melahirkan anak, merawat dan mendidiknya dengan baik
Dituntut pula untuk tampil menjadi istri yang benar-benar shalihah
Kami akan menjalankan bukan sekedar tugas tapi dengan senang hati
Sumber inspirasi dan kebahagian yang tiada tara
Karena disamping kami ada suami yang saleh lagi baik hati
Kami tau engkapun mencintai kami
Ketika engkau melarang kami keluar rumah
Semata karena ekspresi kecintaanmu
Karena engkau mencemaskan diri kami
Terima kasih atas perhatiaan itu
Tapi......
Kami keluar rumah tidak mencari kemaksiatan dan kemurkaan Allah
Justru kami berjihad seperti wanita-wanita mulia di sisi Rasulullah
Ingatkah engkau saat memilih kami menjadi istri
Kau katakan tengah mencari teman sejati
Buat menemani perjuangan suci
Tak ingin kah potensi kami lebih disalurkan ketempat lain
Dan yang past itidak melupakan kewajiban sebagai seorang istri dan ibu
Dimanakah laki-laki saleh itu?
Di saat memberi rezki kepada kami
Berikanlah kami rezeki yang halal dan jerih benar-benar keringatmu
Kami sering merasa sedih ketika engkau selalu lupa
Hari ulang tahun kami, tanggal pernikahan kita
Taukah engkau,kami ingin kau selalu mengingatnya
Dan mengulang masa-masa indah seperti awal pernikahan kita
Kami ingin engkau mengajak kami keluar rumah
Berdua saja,seperti pasangan muda-mudi
Sungguh kami ingin menikmati itu
Menikmati pacaran setelah menikah
Dimanakah laki-laki saleh itu?
Disaat kesibukan yang nyaris dilakukan diluar rumah
Kadang menimbulkan prasangka yang tidak baik bagi kami
Kami ingin ditengah kesibukanmu, mengabarkan keadaanmu
Menanyakan keadaan kami, menghibur kami, dan apapun bentuknya
Tetap berinteraksi dan berkomunikasi
Rumah bukan hotel yang mana hanya tempat bersinggah
Sekedar ganti baju, mandi dan tidur
Tapi kami ingin disela-sela waktu kesibukan
Sampai kerumah untuk sekedar mengganti popok si kecil
Bermain, bercanda,menonton tivi dan mengajarkan mereka mengaji
Atau apapun bentuk perhatianmu kepada keluarga
Agar anak-anak kita juga menyadari
Bahwa ia punya pemimpin satu lagi
yang harus mereka hormati dan bukan seperti tamu sekedar keluar masuk rumah
Kami ingin bukan hanya sosok ibu yang mereka kenal
tidak inginkah engkau menikmati momen perkembangan mereka
dari waktu kewaktu dan ikut terlibat dam membesarkan mereka
Tapi yang kami dapati hanya impian belaka
Seakan kau tak pernah meperdulikannya
Pulang kerumah jarang dan komunikasipun tidak
Sesibuk itukah engkau, wahai para suami???
Dimanakah laki-laki saleh itu?
Saat engkau membutuhkan kami untuk memberikan pelayanan
Maka kami akan datang menghampirmu
Kami juga ingin di saat kami membutuhkan engkau
Saat itu juga engkau hadir untuk mendatangi kami
Kami ingin cinta itu bukan untuk salah satu pihak
Tapi untuk bersama-sama
Rumah tangga untuk dua insan manusia
Yang punya perasaan dan bukan boneka
Atau yang hanya satu insan saja yang harus terpenuhi
Di saat menunggu detik-detik kelahiran si kecil
Kami ingin engkau menemani, memberi support kami
Memberi kami do'a, menyaksikan proses besejarah itu
Karna kami tidak tau apakah setelah ini kami hidup atau tidak?
Taruhan nyawa yang harus kami tembus
Untuk melahirkan buah hati kita
Dimanakah laki-laki saleh itu?
Sebagai seorang istri aku memahami tugasku
Adalah mengurus rumah tangga
Namun kadang sulit bagi kami memahamimu
Saat kami telah berlelah-lelah
dengan seluruh urusan jihad dalam rumah
Tak satupun pujian yang terlotar di bibrmu
Atau ucapan terima kasih yang kau ucapkan
Atau keharmonisan yang kau utarakan
Tentang lezatnya masakan
Lantai baru saja kami pel yang kau kotori lagi dengan lumpuran tanah
Belum lagi baju kotor yang kau lemparkan di mana saja engkau mau
Sepelit itukah engkau dengan ucapamu wahai para suami saleh
Dimanakah laki-laki saleh itu?
Saat kami telat menghidangkan makanan
masak masakan yang tidak enak
engkau mengeluh dan bahkan marah
Wahai para suami
Bagaimana dengan rasulullah manusia teragung
tetap tersenyum meski tidak mendapatkan
makanan tersaji di hadapanya ketika lapar
tidak memaki makanan
bila tidak suka dengan makanan itu
Maka dia meninggalkannya
Dimanakah laki-laki saleh itu?
Bagaimana dengan Rasulullah SAW tidak marah
harus tidur didepan pintu
Beralaskan sorban karena istri tercintanya
tidak mendengar kedatangannya
Menjahit pakaiannnya yang sobek
Selalu memanggil dengan panggilan yang indah kepada pasangan
Menyiapkan kamar dengan wewangian
Sunguh begitu banyak sunah yang indah
tapi kenapa engkau menuntut dari kami sunah yang lain
Bukankah laki-laki yang baik itu adalah
Laki-laki yang bersikap lemah lembut dan baik kepada istrinya
Dimanakah laki-laki saleh itu???
Disaat engkau minta izin untuk menjalankan sunahmu
untuk menambah wanita lain dhatimu atau berpoligami
Sungguh ....itu berat bagi kami
kami ingin hanya kami sebagai labuan hatimu
satu-satunya ibu dari anak-anakmu
satu-satunya dan tak ingin di bagi
walaupun itu diperbolehkan dalam agama
tapi sungguh itu sangat sulit bagi kami
kami rela melakukan apapun asalkan membahagiakanmu
dan mengurungkan niatmu itu?
Walaupun sebagian kami mengikhalaskan
Tapi kami tidak ingin melihat kemesraan-kemesraanmu
dengan wanita lain dan memuji wanita lain di hadapan kami
itu membuat hati kami hancur berkeping-keping teriris dan sakit
Jika engkau ingin benar-benar menjalankan sunah ini
Lihatlah Rasulullah
yang bersedia menikah perempuan yang 25 tahun
lebih tua darinya bahkan ada yang lebih tua itu
semata-mata niat membantu mereka
Tap ini engkau meminta menikah lagi dengan wanita
yang mungkin kauanggap lebih sempurna dari kami
Bahkan kadang terang-terangan menikah karena mencintainya
Dimanakah laki-laki saleh itu?
Kami terkadang merasa engkau egois
Engkau sering mengeluh kami tidak cantik, tidak menarik
Tidak pintarlah,kurang seksilah, engga gaulah , tidak seperti si A,
ingatlah..!!!!kami bukanlah malaikat atau bidadari surga
Kami hanya manusia yang punya keterbatasan
semua masih bisa dikomunikasikan jika engkau mau membantu
Bukankah RumahTangga akan bahagia jika kita saling mengerti,
Saling memahami,saling melengkapi
bukan mencari kekurangan masing-masing
Dimanakah laki-laki saleh itu??
Jika merasa kami tidak cantik dan menarik
mungkin bisa mempersiapkan alat kecantikan
mengantar kami kesalon
Jika merasa kami tidak gaul dan kucel
Engkau mungkin bisa menghadiahkan kami baju
Dan mengajarkan kami bergaul
Jika merasa kami tidak pintar
Kenapa tidak membelikan kami buku-buku
mengajak kami pergi dan mengikuti pelatihan satu ke pelatihan lain
mengajar kami keinternet membuka info-info baru
atau engkau menyampaikan ilmu yang engkau dapatkan
Jika kami kurang bisa memasak
Kenapa tidak mencoba berlatih bersama-sama untuk kita memasak
Mencari dibuku-buku atau memangil teman kita yang bisa masak
Dan masih banya cara lain,,,
Semua masih bisa dikomunikasi
Toh... kita sudah menikah tidak ada yang perlu disesali
Bukankah dia awal menikah engkau telah mantap memilih kami
Sungguh semua indah jika kita sikapi dengan indah
Kami ingn menikmati indah itu bersamamu
Berbahagia bersamamu
Menikmati indahnya dunia ini bersamamu
Bahagia dunia dan akhirat
Saat bertahun-tahun menikah
Kita tidak dikaruniakan anak
Tapi kenapa selalu kami disalahkan
Kenapa tidak mencari aternatif jalan keluar yang terbaik
Jik itu ada dipihak kami
Mungkin kami akan merelakan engkau menikah lagi
Tapi jika itu terjadi padamu
Sungguh....kami tetap bersamamu
Kami tetap menjadi istri pendampingmu
Dan begitulah cinta kami kepadamu..
Dimanakah laki-laki saleh itu???
Katakanlah apa saja yang hendak kau katakan kepada kami
Bicaralah kepada kami dan jangan diam
Biar kami tau dimana letak kesalahan kami
Sebab diam tak pernah dapat menyelesaikan masalah
Kami bukanlah peramal
yang mungkin tau apa yang engkau rasakan
Sungguh,,,kami ingin engkau mencintai kami
dengan setulus hatimu
Agar kami merasa nyaman berada didekatmu, di sisimu
Cintailah seadanya kami, semampu kasih yang kau punya
Agar cinta kita tumbuh bersemi
laksana bunga indah bermekaran
Diatas nilai-nilai kejujuran, kepercayaan
Sakinah mawaddah warrahmah
Roda kehidupan bersuami tidak semuanya menyenangkan
tetapi juga tidak selamanya mengetirkan
maka menyenangkan mesti digali dan dikembangkan
sedangkan yang mengetirkan mesti disingkirkan jauh-jauh..
sehingga dapat terwujud lah hubungan suami istri
yang diwarnai untuk kebahagiaan abadi dunia dan akhirat...
Jika ada yang bertanya, "dimanakah laki-laki saleh itu???"
Dengan sangat bangga dan senang kami menjawab:
Laki-laki saleh itu ada dirumah kami
Menjadi pendamping kami
menjadi teladan dalam ketaqwaan kepada Allah
kadang menjadi imam dengan kemulian akhlak
guru yang kharismatik
pelindung yang bijak
pangeran yang gagah
menjadi pacar kami yang genit
menjadi teman sejati
kadang-kadang kekanak-kanakkan
suka bercanda dan menasehati...
menjadi ayah dari anak-anak kami dan
menjadi imam dibaiti kami
Ia memaksimakan ikhtiar dan berdo'a
untuk keluar dan selamatnya fitnah dunia dan akhirat...
Keluarga baginya pertama tetapi umat baginya adalah utama..
Dan kami bahagia mempunyai laki-laki yang saleh
ditengah-tengah kehidapan kami dan
menjadi pangeran kami di surga..Amien..........
Alhamdulillahhirabbil 'alamin
Terkadang lisan salah berucap
Raga kadang salah bertindak
Tangan ini mungkin salah menulis dan mengetik
Pikiran ini mungkin salah memikirkan
Hati ini mungkin salah menerka....
Mohon maaf atas kekurangan....
Benar dari Allah dan salah mungkin dari pribadi saya yang lemah
Semoga Allah mengampuni kita
Meridhoi setiap langkah kita
Menggolongkan kita kedalam golongan orang-orang yang saleh.....
By ; Suzie Widya
Senin 22 Agustus 2010