Senin, 28 Februari 2011

Macho Ala Rasulullah

Siapa bilang ikhwan itu nggak boleh tampil macho? Bukan cuma Brad Pitt yang bisa gitu, kamu-kamu yang ikhwan juga bisa en boleh tampil macho. Berpahala lagi.

Sarung, koko, peci, dan jenggot. Itulah sekilas gambaran penampilan ikhwan pengajian. Terus terang aja banyak orang risih en males ngeliatnya. Kaum cowok yang aktif ngaji ini konon punya prinsip, “yang penting hati, bukan penampilan”. Nah, gara-gara prinsip itu mereka ogah dandan. Malah ada yang bilang kagak pantes kalau aktivis dakwah itu tampil kinclong. Para sufi aja ada yang display-nya kucel en dekil. Ini supaya nggak riya dan jadi takabur. Lagi-lagi, yang penting kan hatinya. Jagalah hati…

Dandan Nggak Haram!

Wuih kecian banget para cowok kalau emang betul berdandan itu haram. Makin banyak aja nanti orang yang benci sama ajaran Islam. Padahal sih ajaran aslinya nggak begitu. Jangan salah, Rasulullah saw. itu orang yang gentle, sikap ataupun penampilannya. Meski bersahaja tapi sosok Rasulullah saw. itu memikat perhatian banyak orang.

Nah, supaya kita nggak asal dandan, nggak asal berpendapat, mendingan kita cari tahu gimana sih Rasulullah saw. dan para sahabat berpenampilan. Mau kan tampil keren ala Rasulullah saw.? Nah, ini beberapa teladan dari beliau saw.

  • Bersih. Ini yang paling utama. Kata Beliau saw. “(Allah) itu Zatnya bersih dan Dia mencintai kebersihan,”(HR. Tirmidzi). Menjaga hati itu penting, tapi menjaga kebersihan juga perlu. Boys, tampil kucel, dekil, apalagi jorok bukan bagian dari kepribadian seorang ikhwan yang rajin ngaji. Jangan beralasan “yang penting hati” untuk menelantarkan kebersihan badan dan pakaianmu. What a shame, guys! Bukan cuma supaya enak dilihat, kebersihan juga jaga kesehatan kulitmu. Nggak asyik aja ngeliat ikhwan ngisi pengajian sambil garuk-garuk karena kurap en panu.? So, cuci pakaianmu setiap habis pakai, ganti pakaian dalam setiap hari, dan keramas biar nggak ketombean. Jangan takut dibilang rese soal pakaian, ini untuk kebersihan en tentunya dapat pahala.

  • Kuku. Man, bagian depan bodi kita yang lemot tapi keliatan, dan bisa bikin orang lain jijay itu adalah kuku kita. Kalau ikhwan kukunya item-item, mana tahan. Siapa yang percaya kalau kamu anak ngaji, kalau kukunya kotor. Biar ganteng tapi kukunya item, tetep aja jorok. “Fitrah itu ada 5 macam; berkhitan, mencukur rambut kemaluan, merawat kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak.”(HR. Bukhari dan Muslim).

  • Kumis en jenggot. Sebagian ulama bilang kalau berjenggot itu sunnah. Oke aja kalau kamu setuju dengan pendapat ini. Tapi jangan lupa perawatannya dan kerapiannya. Itu jenggot kudu bersih en rapi, jangan acak-acakkan apalagi sampai kutu bertelor di sana.

  • Bagian “dalam”. Penting banget kamu, para ikhwan, ngejaga kebersihan bagian dalam. Rasulullah saw. menyuruh kita untuk mencukur rambut kemaluan dan mencabuti bulu ketiak, nggak lain untuk kesehatan bagian “dalam” kita. Jangan lupa kebersihan pakaian dalam kudu diperhatikan. Ganti pakaian dalam setiap hari, apalagi kalau udah kena najis.

  • Mulut: bersih en segar. “Kalaulah tidak memberatkan umatku, akan aku perintahkan mereka bersiwak setiap akan shalat,” sabda Nabi saw. Tahu bersiwak? Sikat gigi, tahu! Dulu kebiasaan orang Arab untuk menjaga kebersihan dan kesegaran mulut adalah menyikat gigi mereka dengan kayu siwak. Kayu itu…Nah, sekarang udah banyak pasta gigi en sikat gigi dijual di pasaran, kamu bisa pilih. Pilihlah sikat gigi yang enak dipegang jadi nggak bakal slip saat kamu pake, dan bisa membersihkan sela-sela gigi. Kalau masih kurang pede dengan aroma mulut, nah pake aja mouthwash atau obat kumur. Syaratnya nggak mengandung alkohol. Sekarang udah ada kok di pasaran. Untuk jaga kebersihan dan kesegaran mulut bukan Cuma bersiwak, kamu juga kudu ngejaga makanan. Jangan deh makan makanan yang bikin mulut kamu bau naga, apalagi kalau ada acara rame-rame macam pengajian.

  • Wangi. Banyak sahabat yang bercerita kalau keringet Rasulullah saw. itu wangi kesturi atau cendana (misk). Nggak aneh karena beliau amat senang dengan aneka wewangian. “Malu, memakai wewangian, bersiwak dan nikah adalah sebagian dari perilaku para rasul,”(HR. Tirmidzi). Hmm jangan dulu ngebayangin iklan AXE Pulse yang ngegoda kaum wanita. Nggak ada hubungannya. Cos, seorang ikhwan memakai wewangian semata untuk mengikuti sunnah Rasulullah saw. Kalaupun bikin badan jadi seger, itu manfaatnya, bukan tujuan. Lagian, memalukan amat ada aktivis dakwah tapi menyebarkan aroma busuk. Bau bau bau bau ketek…

  • Bugar. Seorang ikhwan kudu bugar. Badannya tahan banting, sehat, dan gesit. Mirip iklan suplemen kebugaran ya? Nggak juga, soalnya ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat. Nabi Muhammad saw. itu fisiknya oke banget. Umar bin Khaththab boleh-lah jago bergulat, tapi kalau udah bertanding melawan Rasulullah saw., jawara Quraisy ini takluk. Bukan karena mengalah atau nggak enak ati, tapi emang karena fisik Rasulullah saw. itu prima banget.

[pernah dimuat di rubrik "ikhwan", majalah PERMATA edisi Mei 2004]

JAGA 7 SUNNAH RASULULLAH S.A.W


"Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Kerana, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama: tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua: membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga: jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat: jaga solat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha.

Kelima: jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam: jaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".

Ketujuh: amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh kerana itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.

Minggu, 27 Februari 2011

Syaikh Al-Qaradhawi Keluarkan Fatwa Bunuh Kadafi


Islamedia - Pemimpin Persatuan Ulama Internasional Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi berfatwa bunuh Muammar Kadafi, karena Kadafi telah membunuh rakyatnya dengan serangan pesawat tempur dan menggunakan tentara bayaran asing untuk membunuh rakyatnya sendiri.

Dalam Dialog Sore di TV Aljazeera Senin kemarin, Al-Qaradhawi juga meminta kepada tentara Libiya untuk tidak mendengar dan tidak mematuhi perintah Kadafi karena telah membunuh rakyat sendiri. Menaati Kadafi yang sewenang-wenang adalah haram. Tidak ada ketaatan pada makhluk dalam kemaksiatan kepada Khaliq (Allah).

Syaikh Al-Qaradhawi mengatakan, "Saya mengeluarkan fatwa untuk membunuh Kadafi. Baik jendral maupun prajurit Libiya, siapapun di antara mereka yang berkesempatan untuk menembak Kadafi, maka lakukanlah, agar Libiya dan umat Islam terbebas dari kejahatan Kadafi yang gila dan zhalim."

Syaikh Al-Qaradhawi menjelaskan, "Seorang pemimpin yang membunuh rakyat dengan cara jahannam seperti ini adalah kejahatan besar di sisi Allah Swt. Saya katakan pada jendral-jendral di sekitar Kadafi dan orang-orang yang menaati Kadafi, ingatlah firman Allah, "Barangsiapa yang membunuh orang-orang beriman secara sengaja, maka balasan baginya adalah neraka jahannam yang ia kekal di dalamnya, dan Allah marah padanya, dan Allah melaknatnya dan menyiapkan baginya azab yang besar." Ingat juga hadis Rasulullah, "Sungguh hancurnya dunia lebih sepele bagi Allah dari pada membunuh seorang Muslim secara tidak benar."

Syaikh Al-Qaradhawi juga menyifatkan Kadafi sebagai orang gila sejak lama. Kepada Kadafi Al-Qaradhawi mengatakan, "Jika Anda adalah ayah dari masyarakat Libiya, maka logiskah seorang ayah membunuh rakyatnya dengan pesawat tempur dan pembunuh bayaran asing?!"

Kepada rakyat Libiya Syaikh Al-Qaradhawi menyeru, "Tetaplah pada pendirian kalian dan bersabarlah. Apapun harganya, kebebasan memang mahal. Lanjutkanlah revolusi kalian. Barangsiapa di antara kalian yang meninggal, maka ia syahid di sisi Allah, dan baginya kedudukan yang mulia di Firdaus Al-A'la."

Syaikh Al-Qaradhawi juga menyeru rakyat Tunis, Mesir, dan pemerintah-pemerintah Arab, perstuan Islam, Uni Afrika, PBB, dan pihak terkait lainnya, agar tidak diam dengan apa yang terjadi di Libiya. (myj/alj)

Mengenal Usamah bin Zaid


Islamedia: Usamah bin Zaid, sebuah pribadi yang sederhana, tapi betapa Rasulullah SAW mencintai beliau dan keluarganya sehingga kelahirannya menjadi suka cita untuk Rasulullah dan di kalangan kaum muslimin, hingga di berikan gelar "*Al-Hibb wa Ibnil Hibb"*. Seorang pemuda, pemimpin, panglima dan penakluk dunia.

Ketika itu Rasulullah saw. sedang susah krn tindakan kaum Qurasy yg menyakiti beliau dan para sahabat. Kesulitan dan kesusahan berdakwah menyebabkan beliau senantiasa harus bersabar. Dalam suasana seperti itu tiba-tiba seberkas cahaya memancar memberikan hiburan yg menggembirakan. Seorang pembawa berita mengabarkan kepada beliau “Ummu Aiman melahirkan seorang bayi laki-laki.” Wajah Rasulullah berseri-seri krn gembira menyambut berita tersebut. Siapakah bayi itu? Sehingga kelahirannya dapat mengobati hati Rasulullah yg sedang duka berubah menjadi gembira ? Itulah dia* Usamah bin Zaid. *

Para sahabat tidak merasa aneh bila Rasulullah bersuka-cita dgn kelahiran bayi yg baru itu. Karena mereka mengetahui kedudukan kedua orang tuanya di sisi Rasulullah. Ibu bayi tersebut seorang wanita Habsyi yg diberkati terkenal dgn panggilan “Ummu Aiman”. Sesungguhnya Ummu Aiman adl bekas sahaya ibunda Rasulullah Aminah binti Wahab. Dialah yg mengasuh Rasulullah waktu kecil selagi ibundanya masih hidup. Dia pulalah yg merawat sesudah ibunda wafat. Karena itu dalam kehidupan Rasulullah beliau hampir tidak mengenal ibunda yg mulia selain Ummu Aiman.


Rasulullah menyayangi Ummu Aiman sebagaimana layaknya sayangnya seroang anak kepada ibunya. Beliau sering berucap “Ummu Aiman adl ibuku satu-satunya sesudah ibunda yg mulia wafat dan satu-satunya keluargaku yg masih ada.” Itulah ibu bayi yg beruntung ini. Adapun bapaknya adl kesayangan Rasulullah Zaid bin Haritsah.


Rasulullah pernah mengangkat Zaid sebagai anak angkatnya sebelum ia memeluk Islam. Dia menjadi sahabat beliau dan tempat mempercayakan segala rahasia. Dia menjadi salah seorang anggota keluarga dalam rumah tangga beliau dan orang yg sangat dikasihi dalam Islam. Kaum muslimin turut bergembira dgn kelahiran Usamah bin Zaid melebihi kegembiraan meraka atas kelahiran bayi-bayi lainnya. Hal itu bisa terjadi krn tiap-tiap sesuatu yg disukai Rasulullah juga mereka sukai. Bila beliau bergembira mereka pun turut bergembira. Bayi yg sangat beruntung itu mereka panggil *“Al-Hibb wa Ibnil Hibb”* .


Kaum muslimin tidak berlebih-lebihan memanggil Usamah yg masih bayi itu dengap panggilan tersebut. Karena Rasulullah memang sangat menyayangi Usamah sehingga dunia seluruhnya agaknya iri hati. Usamah sebaya dgn cucu Rasulullah Hasan bin Fatimah az-Zahra. Hasan berkulit putih tampan bagaikan bunga yg mengagumkan. Dia sangat mirip dgn kakeknya Rasulullah saw. Usamah kulitnya hitam hidungnya pesek sangat mirip dgn ibunya wanita Habsyi. Namun kasih sayang Rasulullah kepada keduanya tiada berbeda. Beliau sering mengambil Usamah lalu meletakkan di salah satu pahanya. Kemudian diambilnya pula Hasan dan diletakkannya di paha yg satunya lagi. Kemudian kedua anak itu dirangkul bersama-sama ke dadanya seraya berkata “Wahai Allah saya menyayangi kedua anak ini maka sayangi pulalah mereka!”


Begitu sayangnya Rasulullah kepada Usamah pada suatu kali Usamah tersandung pintu sehingga keningnya luka dan berdarah. Rasulullah menyuruh Aisyah membersihkan darah dari luka Usamah tetapi tidak mampu melakukannya. Karena itu beliau berdiri mendapatkan Usamah lalu beliau isap darah yg keluar dari lukanya dan ludahkan. Sesudah itu beliau bujuk Usamah dgn kata-kata manis yg menyenangkan hingga hatinya merasa tenteram kembali. Sebagaimana Rasulullah menyayangi Usamah waktu kecil tatkala sudah besar beliau juga tetap menyayanginya.


Hakim bin Hazam seorang pemimpin Qurasy pernah menghadiahkan pakaian mahal kepada Rasulullah. Hakam membeli pakaian itu di Yaman dgn harga lima puluh dinar emas dari Yazan seorang pembesar Yaman. Rasulullah enggan menerima hadiah dari Hakam sebab ketika itu dia masih musyrik. Lalu pakaian itu dibeli oleh beliau dan hanya dipakainya sekali ketika hari Jumat. Pakaian itu kemudian diberikan kepada Usamah. Usamah senantiasa memakainya pagi dan petang di tengah-tengah para pemuda Muhajirin dan Anshar sebayanya. Sejak Usamah meningkat remaja sifat-sifat dan pekerti yg mulia sudah kelihatan pada dirinya yg memang pantas menjadikannya sebagai kesayangan Rasulullah.Dia cerdik dan pintar bijaksana dan pandai takwa dan wara. Ia senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan tercela.


Waktu terjadi Perang Uhud Usamah bin Zaid datang ke hadapan Rasulullah saw. beserta serombongan anak-anak sebayanya putra-putra para sahabat. Mereka ingin turut *jihad fi sabilillah*. Sebagian mereka diterima Rasulullah dan sebagian lagi ditolak krn usianya masih sangat muda. Usamah bin Zaid teramasuk kelompok anak-anak yg tidak diterima. Karena itu Usama pulang sambil menangis. Dia sangat sedih krn tidak diperkenankan turut berperang di bawah bendera Rasulullah. Dalam Perang Khandaq Usamah bin Zaid datang pula bersama kawan-kawan remaja putra para sahabat. Usamah berdiri tegap di hadapan Rasulullah supaya kelihatan lbh tinggi agar beliau memperkenankannya turut berperang. Rasulullah kasihan melihat Usamah yg keras hati ingin turut berperang. Karena itu beliau mengizinkannya Usamah pergi berperang menyandang pedang *jihad fi sabilillah*. Ketika itu dia baru berusia lima belas tahun. Ketika terjadi Perang Hunain tentara muslimin terdesak sehingga barisannya menjadi kacau balau. Tetapi Usamah bin Zaid tetap bertahan bersama-sama denga ‘Abbas Sufyan bin Harits dan enam orang lainnya dari para sahabat yg mulia. Dengah kelompok kecil ini Rasulullah berhasil mengembalikan kekalahan para sahabatnya menjadi kemenangan. Beliau berhasil menyelematkan kaum muslimin yg lari dari kejaran kaum musyrikin. Dalam Perang Mu’tah Usamah turut berperang di bawah komando ayahnya Zaid bin Haritsah. Ketika itu umurnya kira-kira delapan belas tahun. Usamah menyaksikan dgn mata kepala sendiri tatkala ayahnya tewas di medan tempur sebagai syuhada. Tetapi Usamah tidak takut dan tidak pula mundur. Bahkan dia terus bertempur dgn gigih di bawah komando Ja’far bin Abi Thalib hingga Ja’far syahid di hadapan matanya pula. Usamah menyerbu di bawah komando Abdullah bin Rawahah hingga pahlawan ini gugur pula menyusul kedua sahabatnya yg telah syahid. Kemudian komando dipegang oleh Khalid bin Walid. Usamah bertempur di bawah komando Khalid. Dengan jumlah tentara yg tinggal sedikit kaum muslimin akhirnya melepaskan diri dari cengkeraman tentara Rum. Seusai peperangan Usamah kembali ke Madinah dgn menyerahkan kematian ayahnya kepada Allah SWT. Jasad ayahnya ditinggalkan di bumi Syam dgn mengenang segala kebaikan almarhum.


Pada tahun kesebelas hijriah Rasulullah menurunkan perintah agar menyiapkan bala tentara utk memerangi pasukan Rum. Dalam pasukan itu terdapat antara lain Abu Bakar Shidiq Umar bin Khattab Sa’ad bin ABi Waqqas Abu Ubaidah bin Jarrah dan lain-lain sahabat yg tua-tua. Rasulullah mengangkat Usamah bin Zaid yg muda remaja menjadi panglima seluruh pasukan yg akan diberangkatkan. Ketika itu usia Usamah belum melebihi dua puluh tahun. Beliau memerintahkan Usamah supaya berhenti di Balqa’ dan Qal’atut Daarum dekat Gazzah termasuk wilayah kekuasaan Rum. Ketika bala tentara sedang bersiap-siap menunggu perintah berangkat Rasulullah saw. sakit dan kian hari sakitnya makin keras.Karena itu keberangkatan pasukan ditangguhkan menunggu keadaan Rasulullah membaik. Kata Usamah “Tatkala sakit Rasulullah bertambah berat saya datang menghadap beliau diikuti orang banyak setelah saya masuk saya dapati beliau sedang diam tidak berkata-kata krn kerasnya sakit beliau. Tiba-tiba beliau mengangkat tangan dan meletakkannya ke tubuh saya. Saya tahu beliau memanggilku.” Tidak berapa lama kemudian Rasulullah pulang ke rahmatullah. Abu Bakar Shidiq terpilih dan dilantik menjadi khalifah.


Khalifah Abu Bakar meneruskan pengiriman tentara di bawah pimpinan Usamah bin Zaid sesuai dgn rencana yg telah digariskan Rasulullah. Tetapi sekelompok kaum Anshar menghendaki supaya menangguhkan pemberangkatan pasukan. Mereka meminta Umar bin Khattab membicarakannya dgn Khalifah Abu Bakar. Kata mereka “Jika khalifah tetap berkeras hendak meneruskan pengiriman pasukan sebagaimana dikehendakinya kami mengusulkan panglima pasukan yg masih muda remaja ditukar dgn tokoh yg lbh tua dan

berpengalaman.” Mendengar ucapan Umar yg menyampaikan usul dari kaum Anshar itu Abu Bakar bangun menghampiri Umar seraya berkata dgn marah “Hai putra Khattab! Rasulullah telah mengangkat Usamah. Engkau tahu itu. Kini engkau menyuruhku membatalkan putusan Rasululllah. Demi Allah tidak ada cara begitu!” Tatkal Umar kembali kepada orang banyak mereka menanyakan bagaimana hasil pembicaraannya dgn khalifah tentang usulnya. Kata Umar “Setelah saya sampaikan usul kalian kepada Khalifah belaiu menolak dan malahan saya kena marah. Saya dikatakan sok berani membatalkan keputusan Rasulullah.

Maka pasukan tentara muslimin berangkat di bawah pimpinan panglima yg masih muda remaja Usamah bin Zaid. Khalifah Abu Bakar turut mengantarkannya berjalan kaki sedangkan Usamah menunggang kendaraan. Kata Usamah “Wahai Khalifah Rasulullah! Silakan Anda naik kendaraan. Biarlah saya turun dan berjalan kaki. ” Jawab Abu Bakar “Demi Allah! jangan turun! Demi Allah! saya tidak hendak naik kendaraan! Biarlah kaki saya kotor sementara mengantar engkau berjuang fisabilillah! Saya titipkan engkau agama engkau kesetiaan engkau dan kesudahan perjuangan engkau kepada Allah. Saya berwasiat kepada engkau laksanakan sebaik-baiknya segala perintah Rasulullah kepadamu!” Kemudian Khalifah Abu Bakar lbh mendekat kepada Usamah. Katanya “JIka engkau setuju biarlah Umar tinggal bersama saya. Izinkanlah dia tinggal utk membantu saya. Usamah kemudian mengizinkannya. Usamah terus maju membawa pasukan tentara yg dipimpinnya. Segala perintah Rasulullah kepadanya dilaksanakan sebaik-baiknya. Tiba di Balqa’ dan Qal’atud Daarum termasuk daerah Palestina Usamah berhenti dan memerintahkan tentaranya berkemah.

Kehebatan Rum dapat dihapuskannya dari hati kaum muslimin. Lalu dibentangkannya jalan raya di hadapan mereka bagi penaklukan Syam dan Mesir. Usamah berhasil kembali dari medan perang dgn kemenangan gemilang. Mereka membawa harta rampasan yg banyak melebihi perkiraan yg diduga orang. Sehingga orang mengatakan “Belum pernah terjadi suatu pasukan bertempur kembali dari medan tempur dgn selamat dan utuh dan berhasil membawa harta rampasan sebanyak yg dibawa pasukan Usamah bin Zaid.” Usamah bin Zaid sepanjang hidupnya berada di tempat terhormat dan dicintai kaum muslimin. Karena dia senantiasa mengikuti sunah Rasulullah dgn sempurna dan memuliakan pribadi Rasul. Khalifah Umar bin Khattab pernah diprotes oleh putranya Abdullah bin Umar krn melebihkan jatah Usamah dari jatah Abdullah sebagai putra Khalifah. Kata Abdullah bin Umar “Wahai Bapak! Bapak menjatahkan utk Usamah empat ribu sedangkan kepada saya hanya tiga ribu. Padahal jasa bapaknya agaknya tidak akan lbh banyak daripada jasa Bapak sendiri. Begitu pula pribadi Usamah agaknya tidak ada keistimewaannya daripada saya. Jawab Khalifah Umar “Wah?! jauh sekali?! Bapaknya lbh disayangi Rasulullah daripada bapak kamu. Dan pribadi Usamah lbh disayangi Rasulullah daripada dirimu.” Mendengar keterangan ayahnya Abdullah bin Umar rela jatah Usamah lbh banyak daripada jatah yg diterimanya. Apabila bertemu dgn Usamah Umar menyapa dgn ucapan *“Marhaban bi amiri!” * . Jika ada orang yg heran dgn sapaan tersebut Umar menjelaskan “Rasulullah pernah mengangkat Usamah menjadi komandan saya.”

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada para sahabat yg memiliki jiwa dan kepribadian agung seperti mereka ini. Wallahu a’lam.

Sumber * Shuwar min Hayaatis Shahabah* Dr. Abdur Rahman Ra’fat Basya Al-Islam - *Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia *

Zubair bin Awwam Sang Pembela Rosululloh


Islamedia - Setiap kali nama Thalhah disebut, nama Zubair juga disebut. Dan setiap kali disebut nama Zubair, nama Thalhah pun pasti disebut.

Sewaktu Rasulullah SAW mempersaudarakan para sahabatnya di Makkah sebelum hijrah, beliau mempersaudarakan Thalhah dengan Zubair. Sudah sejak lama Nabi SAW bersabda tentang keduanya secara bersamaan, seperti sabda beliau, “Thalhah dan Zubair adalah tetanggaku di surga.”
Keduanya masih kerabat Rasulullah. Thalhah masih keturunan kakek buyut Rasulullah yang bernama Murrah bin Ka’ab, sedangkan Zubair masih keturunan kakek buyut Rasulullah yang bernama Qusai bin Kilab. Shafiyah, ibu Zaubair, juga bibi Rasulullah.
Thalhah dan Zubair mempunyai banyak kesamaan dalam menjalani roda kehidupan. Masa remaja, kekayaan, kedermawanan, keteguhan dalam beragama dan keberanian mereka hampir sama. Keduanya termasuk orang-orang yang masuk Islam di masa-masa awal, dan termasuk sepuluh orang yang dikabarkan oleh Rasul masuk surga, termasuk enam orang yang diamanahi Khalifah Umar untuk memilih khalifah pengganti. Bahkan, hingga saat kematian keduanya sama persis.
Seperti yang telah kita sebutkan, Zubair termasuk orang-orang yang masuk Islam di masa-masa awal, karena ia termasuk tujuh orang pertama yang masuk Islam, dan sebagai perintis perjuangan di rumah Arqam. Usianya waktu itu baru 15 tahun. Ia telah diebri petunjuk, cahaya, dan kebaikan saat remaja.
Ia ahli menunggang kuda dan memiliki keberanian, sejak kecil. Bahkan, ahli sejarah menyebutkan bahwa pedang pertama yang dihunuskan untuk membela Islam adalah pedang Zubair bin Awwam.
Di masa-masa awal, saat jumlah kaum muslimin masih sedikit dan masih bermarkas di rumah Arqam, terdengar berita bahwa Rasulullah terbunuh. Zubair langsung menghunus pedang lalu berkeliling kota Makkah laksana tiupan angin kencang, padahal usianya masih muda belia.
Yang pertama kali dilakukannya adalah mengecek kebenaran berita tersebut. Seandainya berita itu benar, ia bertekad menggunakan pedangnya untuk memenggal semua kepala orang-orang kafir Quraisy atau ia sendiri yang gugur.
Di satu tempat, di bagian kota Makkah yang agak tinggi, ia bertemu Rasulullah. Rasulullah menanyakan maksudnya. Ia menceritakan berita yang ia dengar dan menceritakan tekadnya. Maka, beliau berdoa agar Zubair selalu diberi kebaikan dan pedangnya selalu diberi kemenangan.
Sekalipun Zubair seorang bangsawan terpandang, namun ia juga merasakan penyiksaan Quraisy. Orang yang disuruh menyiksanya adalah pamannya sendiri. Ia pernah diikat dan dibungkus tikar lalu diasapi hingga kesulitan bernapas. Di saat itulah sang paman berkata, “Larilah dari Tuhan Muhammad, akan kubebaskan kamu dari siksa ini.”
Meskipun masih muda belia, Zubair menjawab dengan tegas, “Tidak! Demi Allah, aku tidak akan kembali kepada kekafiran untuk selama-lamanya.”
Zubair ikut dalam perjalanan hijrah ke Habasyah dua kali. Kemudian ia kembali, untuk mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah, hingga tidak satu pun peperangan yang tidak ia ikuti.
Banyaknya bekas luka pedang dan tombak di tubuhnya adalah bukti keberanian dan kepahlawanannya.
Marilah kita dengarkan cerita seorang rekannya yang melihat bekas luka yang hampir memenuhi sekujur tubuhnya.
“Aku pernah bersama Zubair bin Awwam dalam satu perjalanan dan aku melihat tubuhnya. Ada banyak bekas sabetan pedang. Di dadanya ada beberapa lubang bekas tusukan tombak dan anak panah. Aku berkata kepadanya, ‘Demi Allah, yang kulihat ditubuhmu belum pernah kulihat di tubuh orang lain.’ Ia menjawab, “Demi Allah, semua luka-luka ini kudapat bersama Rasulullah dalam peperangan membela agama Allah.”
Seusai Perang Uhud, dan pasukan Quraisy sedang dalam perjalanan pulang ke Makkah, Zubair dan Abu Bakar diperintahkan Rasulullah memimpin kaum muslimin mengejar mereka agar mereka menganggap kaum muslimin masih mempunyai kekuatan, sehingga mereka tidak berpikir untuk menyerbu Madinah.
Abu Bakar dan Zubair membawa 70 tentara muslim. Sekalipun Abu Bakar dan Zubair sebenarnya sedang mengikuti satu pasukan yang menang perang dan berjumlah jauh lebih besar, namun kecerdikan dan siasat yang dipergunakan keduanya berhasil mengecoh mereka. Mereka menyangka bahwa pasukan yang dipimpin Abu Bakar dan Zubair adalah pasukan perintis dan di belakang pasukan ini masih ada pasukan yang jauh lebih besar. Tentu saja ini membuat mereka takut. Mereka pun mempercepat langkah menuju Makkah.
Di perang Yarmuk, Zubair memerankan satu pasukan tersendiri. Ketika banyak prajuritnya yang lari ketakutan melihat jumlah pasukan Romawi yang begitu banyak, ia berteriak, “Allaahu Akbar”, lalu menyerbu pasukan Romawi sendirian dengan pedangnya.
Ia sangat rindu untuk syahid. Ia berkata, “Thalhah bin Ubaidillah memberi nama anak-anaknya dengan nama nabi-nabi padahal tidak ada nabi setelah Muhammad SAW. Karena itu, aku memberi nama anak-anakku dengan nama para syuhada dengan harapan mereka syahid.”
Ada yang diberi nama Abdullah dari nama Abdullah bin Jahsy. Ada yang diberi nama Mundzir dari nama Mundzir bin Amru. Ada yang diberi nama Urwah dari nama Urwah bin Amru. Ada yang diberi nama Hamzah dari nama Hamzah bin Abdul Muthalib. Ada yang diberi nama Ja’far dari nama Ja’far bin Abi Thalib. Ada yang diberi nama Mushab dari nama Mushab bin Umair. Ada yang diberi nama Khalid dari nama Khalid bin Sa’id. Seperti itulah, semua anaknya diberi nama dengan nama-nama para syuhada dengan harapan bisa syahid seperti mereka.
Disebutkan dalam buku sejarah, “Zubair tidak pernah menjadi bupati atau gubernur. Tidak pernah menjadi petugas penarik pajak atau cukai. Ia tidak pernah menduduki jabatan kecuali sebagai pejuang perang membela agama Allah.”

Ia sangat percaya dengan kemampuannya di medan perang dan itulah kelebihannya. Meskipun pasukannya berjumlah 100 ribu prajurit, namun ia seakan-akan sendirian di arena pertempuran. Seakan-akan dia sendiri yang memikul tanggung jawab perang.
Keteguhan hati di medan perang dan kecerdasannya dalam mengatur siasat perang adalah keistimewaannya.

Ia melihat gugurnya sang paman, yaitu Hamzah, di Perang Uhud, di Perang Uhud. Ia juga melihat bagaimana tubuh pamannya dicabik-cabik oleh pasukan kafir. Ia berdiri dekat jenazah sang paman. Gigi-giginya terdengar gemeretak dan genggaman pedangnya semakin erat. Hanya satu yang dipikirkannya, yaitu balas dendam. Akan tetapi, wahyu segera turun melarang kaum muslimin melakukan balas dendam.
***

Ketika pengepungan terhadap bani Quraidzah sudah berjalan lama tanpa membawa hasil, Rasulullah menugaskan Zubair dan Ali bin Abi Thalib. Keduanya berdiri di depan benteng musuh yang kuat dan berkata, “Demi Allah, mari kita rasakan apa yang dirasakan hamzah. Atau, akan kita buka benteng mereka.” Keduanya melompat ke dalam benteng. Dengan kecerdasannya, ia berhasil membuat takut orang-orang yang berada dalam benteng dan berhasil membuka pintu benteng sehingga pasukan Islam berhamburan menyerbu ke dalam benteng.
***

Di perang hunain, suku Hawazin yang dipimpin Malik bin Auf menderita kekalahan yang memalukan. Tidak bisa menerima kekalahan yang diderita, Malik beserta beberapa prajuritnya bersembunyi di sebuah tempat, mengintai pasukan Islam, dan bermaksud membunuh para panglima Islam. Ketika Zubair mengetahui kelicikan Malik, ia langsung menyerang mereka seorang diri dan berhasil mengobrak-abrik mereka.

Rasulullah sangat sayang kepada Zubair. Beliau bahkan pernah menyatakan kebanggaannya atas perjuangan Zubair. “Setiap nabi mempunyai pembela dan pembelaku adalah Zubair bin Awwam.”

Bukan karena sebagai saudara sepupu dan suami dari Asma binti Abu Bakar yang bergelar “Dzatun Niqatain” (memiliki dua selendang), melainkan karena pengabdiannya yang luar biasa, keberaniannya yang tiada dua, kepemurahannya yang tidak terkira, dan pengorbanan diri serta hartanya untuk Allah, Tuhan alam semesta.

Sungguh tepat apa yang dikatakan Hasan bin Tsabit ketika melukiskan sifat-sifatnya.
Janjinya kepada Nabi selalu ia tepati
Atas petunjuk Nabi ia berbakti
Dialah sang pembela sejati
Kata dan perbuatannya bagai merpati

Di jalan Nabi, ia berjalan
Bela kebenaran sebagai tujuan

Jika api peperangan sudah menyala
Dialah penunggang kuda tiada dua
Dialah pejuang tak kenal menyerah

Dengan Rasul, masih keluarga
Terhadap Islam, selalu membela

Pedangnya selalu siaga
Kala Rasul dihadang bahaya
Dan Allah tidak ingkar pada janji-Nya
Memberi pahala tiada terkira
***

Ia seorang yang bebrudi tinggi dan berakhlak mulia. Keberanian dan kepemurahannya bagai dua kuda yang digadaikan.

Ia seorang pebisnis sukses. Harta kekayaannya melimpah ruah. Semuanya ia dermakan untuk kepentingan Islam hingga saat mati mempunyai utang.

Kedermawanan, keberanian, dan pengorbanannya bersumber dari sikap tawakalnya yang sempurna kepada Allah. Karena dermawannya, sampai-sampai ia rela mendermakan nyawanya u. Islam.

Sebelum meninggal, ia berpesan kepada anaknya untuk melunasi utang-utangnya, “Jika kamu tidak mampu melunasinya, mintalah kepada pelindungku.”
Sang anak bertanya, “Siapa pelindung yang ayah maksud?”
Zubair menajwab, “Allah! Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”

Di kemudian hari, sang anak bercerita, “Demi Allah, setiap kali aku kesulitan membayar utangnya, aku berkata, ‘Wahai Pelindung Zubair, lunasilah utangnya.’ Maka Allah melunasi utangnya.”

Di perang Jamal, seperti yang tersebut dalam kisah Thalhah, perjalanan hidup Zubair berakhir.

Setelah ia mengetahui duduk permasalahannya, lalu meninggalkan peperangan, ia dikuntit oleh sejumlah orang yang menginginkan perang tetap berkecamuk. Ketika Zubair sedang melaksanakan shalat, mereka menikam Zubair.

Setelah itu, si pembunuh pergi menghadap Khalifah Ali, mengabarkan bahwa ia telah membunuh Zubair. Ia berharap kabar itu menyenangkan hati Ali karena yang ia tahu, Ali memusuhi Zubair.

Ketika Ali mengetahui ada pembunuh Zubair yang hendak menemuinya, ia langsung berseru, “Katakanlah kepada pembunuh Zubair putra Shafiah bahwa orang yang membunuh Zubair tempatnya di neraka.”

Ketika pedang Zubair ditunjukkan kepada Ali, ia menciumnya. Lalu ia menangis dan berkata, “Demi Allah, sekian lama pedang ini melindungi Nabi dari marabahaya.”

***
Adakah kata yang lebih indah dari kata-kata Khalifah Ali untuk melepas kepergian Zubair?
Salam sejahtera untukmu, wahai Zubair, di alam kematian.
Beribu salam sejahtera untukmu, wahai pembela Rasulullah. [sumber : 60 Sirah Sahabat Rasulullah SAW]

Syekh Al-Qarni Diminta Qadafi Berfatwa Mengecam Demonstrasi


Islamedia - Rezim diktator sering menggunakan fatwa para ulama sebagai tameng untuk berlindung dari tuntutan terhadap kezalimannya, khususnya dalam kondisi terdesak. Meskipun kelakuan mereka sehari-harinya dikenal kurang dekat dengan agama, bahkan tidak jarang mereka justeru memusuhi para ulama dan dai.

Syekh Aidh Al-Qarni, salah seorang da'i Arab Saudi dan pengarang kitab best seller 'Laa Tahzan' sebagaimana diberitakan oleh harian elektronik Sabq mengatakan bahwa dirinya beberapa waktu lalu menerima telepon dari salah seorang putera Qadafi; Saidi Qadafi yang memintanya untuk mengecam demonstrasi yang hari-hari ini sedang marak di Libiya menuntut rezim sang bapak lengser.

Syekh Al-Qarni menuturkan bahwa Saidi berkata kepadanya dalam pembicaraan telepon, "Ya Syekh, anda sudah berkunjung ke Libiya pada tahun lalu, kami menginginkan pandangan anda tentang kejadian ini."

Beliau menambahkan, "Saya tangkap dari pembicaraannya bahwa tampaknya dia menginginkan saya ikut mengecam demonstrasi dan aksi massa sebagaimana sikap bapaknya. Maka dengan tegas saya katakan kepada Saidi, 'Bertakwalah kalian kepada Allah atas tumpahnya darah warga Libiya. Jauhkan senjata kalian dari warga Libiya yang muslim. Kalian telah membunuh orang-orang yang berhak mendapatkan keamanan. Tinggalkan kezaliman terhadap rakyat Libiya."

Al-Qarni mengatakan kepada Sabq, "Saidi Qadafi menelpon pada hari Sabtu lalu. Dia mengulang-ulang perkataan bapaknya bahwa mereka (para demonstran) adalah pengkhianat dan antek asing!" Maka saya katakan kepadanya, "Sebelum kalian, perkataan serupa juga sudah dikatakan oleh Ben Ali di Tunisia dan Mubarak di Mesir, akan tetapi itu semua tidak bermanfaat bagi mereka. Maka saya katakan kepadanya, 'Ucapan tersebut tidak akan digubris seorang pun wahai Saidi. Kalian harus keluar dari berbagai tuduhan. Kalian telah membunuh warga kalian di depan mata dunia sekarang ini."

Beliau juga menambahkan, "Ketika berkunjung ke Libiya Ramadan tahun lalu, saya melihat pemandangan yang kontras. Dulunya saya kira Libiya, negara yang berenang di lautan minyak dan gas, adalah negara maju, infrastrukturnya moderen dan rakyatnya kaya raya. Akan tetapi yang saya dapatkan adalah pemandangan ironis; kefakiran, infrastruktur yang minim dan masyarakat sangat kekurangan."

Mengenai jawaban Saidi terhadap pernyataannya, Syekh Al-Qarni berkata, "Dia hanya berkata, syukran… syukran ya syaikh, seakan pembicaraan saya seperti itu tidak memuaskan baginya.

Syekh Al-Qarni menguatkan bahwa kebiasaan para penguasa tiran adalah menuduh rakyat yang mengkritisinya atau menuntut hak-hak mereka sebagai tindakan penyusupan, dan bahwa mereka adalah antek serta pengkhianat. Tuduhan-tuduhan seperti itu kita tidak akan ada lagi yang menggubrisnya, rakyat sudah tidak percaya siapapun.

Al-Qarni juga memberi kabar gembira kepada kaum muslimin bahwa era Qadafi sudah berakhir. "Saya memperkirakan dari suara anaknya dan dari apa yang saya lihat sekarang atau yang saya dengar dari media masa bahwa Qadafi sedang menghadapi saat-saat terakhir. Dia akan melakukan tindakan bunuh diri atau gantung diri, atas izin Allah, di hadapan dunia dan rakyatnya."

Berita gembira ini saya sampaikan kepada semua dan saya meminta saudara-saudara saya melalui harian Sabq agar mereka mendoakan kehancuran diktator ini dan rezimnya, agar mendatangkan ketenangan bagi Islam dan kaum muslimin dan agar masyarakat Libiya yang dikenal sebagai pejuang tangguh, cucu Umar Mukhtar, mendapatkan ketenangannya kembali. Saya selalu mendoakannya kehancurannya dalam shalat-shalat saya, semoga Allah membinasakannya dan membebaskan kaum muslimin darinya."

Kamis, 17 Februari 2011

Turki yang Sedang Naik


Keseimbangan kekuatan di Timur Tengah sedang bergeser. Dengan mundurnya AS di Irak dan upaya Iran memperkuat pengaruhnya di kawasan ini, muncul ketidakpastian perihal siapa yang akan menentukan arah masa depan. Insiden flotilla baru-baru ini menegaskan kembali peran dan pengaruh Turki yang semakin meningkat. Paul Salem menganalisis posisi Turki di Timur Tengah dan implikasinya bagi kawasan tersebut dan Barat.

Sementara Turki semakin meneguhkan arah berdasar kepentingan strategisnya, Salem berpendapat, “Turki tidak sedang berpaling dari Eropa dan AS.” Pemerintah AS perlu menjamin bahwa keduanya tidak sedang berpisah jalan disaat hubungan Turki dengan negara-negara lain tengah berubah. Apa yang terjadi sejatinya –peran unik Turki dalam membantu menyelesaikan persoalan Nuklir Iran dan proses perdamaian di Timur Tengah- memberikan kesempatan sekaligus resiko bagi Washington.

Bagaimana hubungan dengan Timur Tengah berubah?

Hubungan kekuatan di Timur Tengah sedang berubah, dimulai saat invasi AS atas Irak. Perubahan ini ditandai dengan semakin kuatnya pengaruh Iran tidak hanya di Irak namun juga Suriah dan Lebanon melalui Hizbullah dan dengan Hamas di jalur Gaza. Jadi dalam posisi ini, Iran juga sedang naik.

Perkembangan terbaru ini juga memperkuat Turki yang semakin dekat berhubungan dengan Timur Tengah baik secara ekonomi dan diplomatik. Namun dengan peristiwa mutakhir ini –termasuk pemungutan suara PBB atas program nuklir Iran dan yang lebih penting lagi, insiden flotilla dengan Israel –Turki dan PM Erdogan semakin memantapkan posisinya kepemimpinannya dalam banyak isu populis di kawasan timur Tengah dan konflik Arab-Israel. Turki menangguk banyak pengaruh karena isu-isu spesifik tersebut.

Kekuatan eksternal –seperti China dan Rusia- juga semakin berpengaruh ketimbang sebelumnya di era 1990-an. Sementara itu, Israel sedang menghadapi masa-masa yang sulit dalam mematangkan dominasinya di kawasan itu dibandingkan sebelumnya di era 1980-an atau bahkan 1990-an. Ada juga kebangkitan aktor non negara yang paling diantaranya Hizbullah dan dalam kadar tertentu, Hamas.

Dengan demikian, banyak sekali variabel disana. Kekuatan Amerika ada disana antara 2003 dan 2006 atau 2007, namun kini sedang turun. Secara keseluruhan, ada banyak perubahan tengah terjadi.

Apa peran Turki di kawasan itu dan pengaruh globalnya?

Visi Turki untuk kawasan itu dan semua hubungan eksternalnya telah berjalan selama 1990-an dan mengalami konsolidasi di dekade pertama diabad 21. Hal ini sebagian besarnya berasal dari kepentingan ekonomi. Turki menjadi macan diantara para pelaku ekonomi dunia dan telah melakukan banyak lompatan. Negara ini tidak memiliki minyak atau gas maka kekuatannya terletak kepada ekspor dan kini mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Turki menjadi negara yang ekonominya terbesar ke 17 di dunia. Dan ini luar biasa.

Bagi Turki yang terus tumbuh, dia membutuhkan akses bagi pasarnya demikian pula keamanan. Turki membutuhkan stabiltas dan perdamaian dalam berinteraksi dengan tempat-tempat tersebut. Ini berlaku pula untuk orientasinya ke Eropa yang menjadi pasar terbesarnya, namun juga hubungannya dengan utara –yang mencakup Balkan, Kaukasus dan wilayah laut hitam- dan hubungannnya dengan Iran, Irak, Suriah dan negara-negara Teluk di dunia Arab.

Ankara telah menegaskan kebijakannya “nol masalah” dengan tetangga” dan berupaya menjalankan strategi melalui diplomasi yang bersungguh-sungguh, khususnya di Timur Tengah. Turki secara aktif mencoba menemukan solusi negosiasi dengan krisis nuklir Iran, bekerja dengan Irak dan Kurdi untuk menangani konflik di Irak dan tentu memainkan peran mediasi dan kepemimpinan antara Israel dan Suriah beberapa tahun lalu. Ankara juga sebelumnya mendorong kemajuan dalam proses damai Arab dan Israel. Maka ini adalah apa yang yang dikejar Turki dalam 15 tahun terakhir.

Perbedaan diplomasi Turki dan Amerika yang mengakibatkan serangkaian kesalahpahaman mau tidak mau mengarah kepada ketidaksepakatan yang serius dalam menangani Iran dan terutama inisden flotilla yang menyebabkan tewasnya 9 warga Turki oleh tentara komando Israel. Peristiwa tidak pelak menimbulkan ketegangan besar dengan Israel. Turki pada umumnya sedang bergerak mewujudkan stabilitas dan mediasi, namun kenyataannya kini bersitegang dengan dua sekutu tradisionalnya. Turki dan Israel demikian pula Turki dengan AS perlu memikirkan kembali perihal hubungan mereka karena mereka saling membutuhkan untuk bergerak maju.

Bagaimana popularitas Perdana Menteri Erdogan di dunia Islam dan Arab berdampak kepada kekuatan Turki?

PM Erdogan adalah sosok yang popular dan dia juga seorang populis. Dia sangat menikmati dukungan publik dan setidaknya memiliki dua konstituen. Satu adalah konstituenTurki sendiri -negara ini sedang menuju pemilu dan tema yang dia angkat populer, termasuk ketegangannya dengan Israel. Dia tentu akan memainkan isu ini dengan baik. Kontituen keduanya adalah Arab dan dunia Muslim. Dengan meningkatnya kepentingan politikdan ambisi ekonominya di dunia Arab dan Muslim, maka popularitas Erdogan dan Turki sangat berguna bagi Turki. Dan ini telah dicapai dalam beberapa minggu terakhir.

Popularitas Turki sebenarnya telah meningkat setelah perang Gaza di Desember 2008 ketikaAnkara marah kepada Israel atas invasinya ke Gaza. TindakanTurki luar biasa mengangkat posisinya di dunia Arab. Aksi ini kemudian dilanjutkan dengan meluncurkan stasiun TV berbahasa Arab sehingga program-program Turki dalam versi Arab ini menjadi semakin popular.

Turki memasuki kesadaran bangsa Arab dan banyak orang kemudian menjadikan Turki sebagai model budaya. PM Erdogan semakin dilihat sebagai pahlawan bagi bangsa Arab dan perjuangan Islam. Ini tentu tidak menyenangkan pemimpin Iran yang mencoba memonopoli posisi ini beberapa tahun lalu. Ini juga tidak menyenangkan para pemimpin Arab yang mendapati warganya lebih merespon posisi Erdogan ketimbang diri mereka.

Apakah Turki berpaling dari Eropa dan AS?

Turki tidak berpaling dari Eropa dan AS, namun negara itu kini lebih memantapkan posisi dan kepentingannya. Negara itu ngin menjalankan kepentingan politik dan ekonominya. Meskipun dulunya Turki dipandang tergantung kepada Barat namun kini Turki tidak lagi melihat dirinya demikian. Turki kini bangga menjadi anggota NATO yang efektif dan mendaftar anggota Uni Eropa. Namun justru Uni Eropa sendiri yang menolak, bukannya Turki. Dan Turki telah membantu AS dalam mewujudkan proses perdamaian Timur Tengah namun Israel sendiri yang menarik diri.

Dalam kasus Iran, Turki mencoba berkordinasi selama bertahun-tahun dengan Eropa, AS dan P5+1, anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman dan dalam hal ini PBB berterima kasih kepada Turki. Turki melihat kesepakatan terbarunya dengan Brazil dan Iran pada dasarnya untuk kepentingan umum Barat dalam mencari solusi atas permasalahannya dengan Iran. Ankara tidak melihat sebagai tindakan yang menentang Barat. Patut diingat bahwa Turki lebih takut dengan senjata nuklir Iran ketimbang AS karena Turki tepat bersebelahan dengan Iran dan ada perhatian kuat perihal masalah ini di Turki, Eropa, Rusia dan AS. Dan sayangnya serangkaian kesalahpahamandiplomatik di kedua belah pihak tidak terurai. Baik AS dan Turki perlu melangkah kedepan dan membangun kembali kepercayaan.

Mereka perlu bekerjasama atas problem nuklir Iran dan sanksi yang ada tidak akan memecahkan masalah. Menurut semua pihak, pintu negosiasi dengan Iran harus tetap terbuka. Negosiasi perlu dilakukan dan Turki masih pada posisinya memainkan peran penting tersebut.

Bagaimana status hubungan antara Turki dengan Israel?


Hubungan Turki dengan Israel dulunya kuat dan strategis ketimbang kini. Di dekade terakhir di abad ini, Turki pernah memandang Suriah, Irak dan banyak negara Arab sebagai pesaing dan musuh. Pemerintah sekularis yang didukung militer memandang Israel sebagai sekutu strategis yang dibutuhkan dalam menghadapi ancaman dari Suriah, Irak dan lainnya. Namun semua itu telah berubah.

Dua kali pemerintah mutakhir Turki memiliki akar Islam dan mereka memandang dunia Arab dan Muslim dengan cara pandang yang positif. Lebih penting lagi, hubungannya dengan Suriah dan Irak juga banyak mengalami transformasi. Hubungan permusuhan sebelumnya dengan Suriah berubah menjadi kerjasama dalam isu Kurdi, air dan beberapa isu lainnya. Dan sebelumnya ketegangan hubungan pada masa rejim Saddam Hussein berubah menjadi hubungan yang sangat positif baik di wilayah Kurdi Utara dari Irak yang baru demikian pula dengan pemerintahan Baghdad. Maka, Turki-Arab sangat berbeda sekarang.

Sebagai kekuatan ekonomi baru yang bangkit, Turki menerjemahkan kepentingan strategisnya melalui kepentingan ekonomis. Turki juga memperkenalkan bahwa hubungan baik dengan dunia Arab dan Muslim sebagaimana hubungan baik dengan Eropa dan pasar besar lainnya adalah kepentingan strategisnya.

Turki dan Israel masih memiliki hubungan militer yang signifikan didalam konteks kerjasama teknologi dan pelatihan. Mereka juga mempunyai kerjasama perdagangan dalam skala besar mencapai 5 milyar dollar. Namun hubungan tersebut tidak sepenting dan strategis masa lalu.

Posisi Turki dalam hubungannya dengan Israel secara ekonomi dan sosial masih kuat. Namun, pemerintah Turki sekarang memiliki ketidakcocokan yang mendalam dengan pemerintah di Israel. Hal itu dipicu oleh invasi Israel atas Gaza di Desember 2008. Patut diingat bahwa perang Gaza dilancarkan oleh PM Olmert tiga hari setelah pertemuan pribadinya dengan PM Erdogan. Dia berdiskusi dengan Erdogan perihal mediasi Turki dan pembicaraan damai dengan Suriah. Olmert kembali ke Israel tanpa menyebutkan sama sekali rencana perangnya. Ketika perang pecah, tak pelak hal itu mempermalukan Turki dan PM-nya. Maka ada sejarah personal dan perasaan dikhianati dari pemerintah Turki.


Apakah Pergeseran Kebijakan Luar Negeri Turki berdampak bagi AS?

Pergeseran Turki bisa berarti resiko namun sekaligus kesempatan bagi Amerika. Resiko adalah bahwa jika Turki dan AS tidak terhubung, tidak berbicara satu sama lain dan membangun kepercayaan di waktu-waktu mendatang, mereka akan semakin menjauh.

Turki merasa diabaikan oleh AS dan dimusuhi Israel. Perasaan ini terakumulasi selama bertahun-tahun dan oleh karena itu ada perasaan marah dan terluka di pihak Turki. Amerika juga merasakan hal yang sama –mereka merasa dikhianati oleh Turki dalam pemungutan suara sanksi nuklir Iran di PBB. Ada kebencian di kedua belah pihak.

Jika tanpa ketegangan, akan jelas jika Turki membutuhkan hubungan baik dan dekat dengan AS. Semua orang juga tahu. Dan AS membutuhkan hubungan strategis dan kuat dengan Turki. Pemerintah kedua negara harus mengambil langkah untuk memperbaiki hubungan. Ada banyak debat di Turki bahwa kemungkinan PM Erdogan bertindak kelewat jauh dan oleh karena itu harus membangun kembali hubungan. Dan benar, dia mengirim utusan ke Washington untuk tujuan itu.

Di pihak AS, ada tiga hal yang Washington dapat lakukan. Pertama, pemerintah AS dapat membantu Turki dan Israel menemukan penyelesaian krisis flotilla yang memuaskan namun menyelamatkan muka. Akan baik bagi AS untuk menunjukkan bahwa mereka peduli dan membantu Turki dan Israel.

Kedua berkait dengan masalah Iran. Diketahui meskipun Turki dan Brazil menentang sanksi, mereka mendapatkan kepercayaan dari Iran dan ini sangat berharga bagi masyarakat internasional. P5+1 seharusnya berhubungan dengan Turki dan Brazil serta melihat apa yang dapat mereka lakukan untuk memulihkan pembicaraan dengan Iran.

Ketiga, dalam konflik Arab-Israel, adalah penting dan membantu jika PM Erdogan mengambil posisi keras karena itu akan memungkinkan dia mengambil simpati publik Arab dan Muslim. Turki telah mendorong kearah pembicaraan damai dan stabilitas selama bertahun-tahun dan Erdogan memiliki kredibiltas dalam hal itu. Maka kenyataannya ada seseorang seperti PM Erdogan yang berada ditengah yang dapat berbicara dengan masyarakat Arab dan Muslim adalah sebuah peluang.

Akan jauh lebih baik memiliki Erdogan ketimbang Presiden Mahmoud Ahmadinejad atau Sheikh Hassan Nasrallah. Sayangnya, pemimpin Arab yang terlibat dalam pembicaraan ini seperti Mubarak, Raja Abdullah dari Yordania atau Arab Saudi tidak banyak memiliki kredibilitas dalam membuat banyak kemajuan perdamaian. Konsesi dan keputusan yang sulit perlu dilakukan dan para pemimpin Arab terlalu lemah untuk membantu dalam titik ini, sementara Iran tidak bisa membantu sama sekali.

Posisi Turki mempresentasikan kesempatan. Obama berkata pada saat itu bahwa konflik Arab-Israel menjadi prioritas utamanya. Sementara keterlibatan Turki sekarang mungkin dapat sedikit meningkatkan ketegangan. Mereka terlanjur marah karena tidak ada kemajuan yang dicapai. Kemungkinan ketegangan yang memuncak akan memberikan momentum yang dibutuhkan untuk maju dan Turki dapat menjadi partner dalam membangun perdamaian di kawasan itu.

Minggu, 13 Februari 2011

Wong Fei Hung, Ulama Jagoan dari Guandong


Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film "Once Upon A Time in China". Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?

Wong Fei Hung adalah seorang ulama, ahli pengobatan, dan ahli beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan komunis di China.


Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.


Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong).


Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.


Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.


Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.


Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch’in yang korup dan penindas. Dinasti Ch’in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.


Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan jurus "Tendangan Tanpa Bayangan" yang legendaris.


Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch’in pada 1734.


Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch’in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea). Jika saja pemerintah Ch’in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch’in.


Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju.


Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan jurus "Cakar Macan" dan jurus "Sembilan Pukulan Khusus".


Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.


Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek.


Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat.


Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad’afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya.


Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid.


Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah Swt dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya. Amiin.



Source : Majalah Islam Sabili




 

Obrolan

Ads Banner

Followers

Catatan Tarbiyah Copyright © 2009 Daya Mandiri Designed by Rizky Priyatna